Kereta kecepatan tinggi adalah transportasi massal dengan menggunakan rel dengan kecepatan di atas 200 km/jam (125 mil/jam).
Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan dengan kecepatan antara 250
km/jam (150 mil/jam) sampai 300 km/jam (180 mil/jam). Meskipun rekor
kecepatan dunia untuk kereta beroda dipecahkan pada tahun 1990 oleh
kereta Perancis TGV yang mencapai kecepatan 515 km/jam (320 mpj), sedangkan kereta maglev eksperimen Jepang telah mencapai kecepatan 581 km/jam.
Sejarah
Jalur rel adalah jenis pertama transportasi masal, dan sampai
penemuan mobil di awal abad 20, memiliki monopoli transportasi di darat.
Masa setelah Perang dunia II, peningkatan dalam bidang mobil, jalan layang, dan pesawat membuat transportasi menjadi lebih praktis. Di Eropa dan Jepang menekankan pengembangan rel setelah masa perang. Di A.S., pengembangan ditekankan ke jalan jalur cepat dan bandar udara.
Di Jepang dengan nama Shinkansen, pengembangannya dimulai pada tahun 1956 dan jalur pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 yang menghubungkan Tokyo-Osaka
bertepatan dengan Olimpiade Tokyo. Jalur ini juga menerima sukses
secara langsung, dalam waktu 3 tahun dia telah melayani 100 juta
penumpang.
Di Eropa ada 2 negara yaitu Perancis dan Jerman. Di Perancis dengan nama TGV, rencana awal telah dimulai sejak 1960an, namun menghadapi tantangan sampai jalur pertama dibuka pada 27 September 1981 yang menghubungkan Paris-Lyon. Sedangkan di Jerman dengan nama ICE, pengembangan dimulai pada tahun 1982 dan jalur pertama dibuka tahun 1991 yang menghubungkan Hamburg-Frankfurt-München.
Kereta kecepatan tinggi dikembangkan untuk memenangkan kembali pengguna rel yang telah menggunakan alat transportasi lain.
Kereta kecepatan tinggi vs. mobil atau pesawat
Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu kemacetan, atau batas kapasitas. Bandar udara memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada jam sibuk, dan juga jalan tol.
Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang besar
dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua
tranportasi di atas. Sebelum perang dunia II
kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota
utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang
terbatas.
Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan
automobil karena dia dapat bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi
dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan tidak usah disetir.
Untuk jarak yang relatif dekat, sekitar atau kurang dari 650 km (400
mil), kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat,
karena dia tidak membutuhkan waktu cek masuk yang lama, yang menang atas
kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat. Kereta juga memiliki
kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari
transportasi udara.
Target tujuan untuk kereta kecepatan tinggi
Teknologi
Banyak teknologi di belakang kereta kecepatan tinggi merupakan peningkatan dari teknologi yang sudah ada. Rekor kecepatan 574,8 km/jam dipegang oleh TGV.Strategi pembangunan
Di Perancis, biaya pembuatan dapat ditekan rendah dengan menggunakan kemiringan bertingkat, daripada membangun terowongan. Untuk membangun rel yang lurus, pembelian tanah memang agak mahal, namun juga garis lurus dapat mempersedikit bahan yang digunakan dan biaya operasi dan perawatan dapat ditekan juga.
Source : Wiki Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar