Senin, 07 April 2014

Stasiun Gambir

Stasiun Gambir (kode:GMR) adalah stasiun kereta api terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak di Gambir, Gambir, Jakarta Pusat. Stasiun ini dibangun pada dasawarsa 1930-an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mendapatkan renovasi secara besar-besaran pada 1990-an. Stasiun ini mempunyai 4 jalur. Stasiun Gambir melayani transportasi kereta api untuk tujuan-tujuan utama di Pulau Jawa. Di stasiun ini, tersedia pula bus DAMRI untuk menuju Bandara Soekarno Hatta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta.

Sejarah

Stasiun Gambir pada tahun 1939
Di wilayah Weltevreden terdapat stasiun kereta yakni Stasiun Gambir, yang dikelola Weltevreden Railway Station Well Contented. Merupakan stasiun yang pertama di Koningsplein. Stasiun kereta api yang dikelola mulai tanggal 4 Oktober 1884. Terletak di sebelah kanan Gereja Willem di Koningsplein Oost, kini Medan Merdeka Timur, pada awalnya merupakan halte Koningsplein NIS (NederlandsIndische SpoorwegMaatschappij), beberapa ratus meter di selatan dari tempat di mana kini terletak Stasiun Gambir.

Bangunannya berbentuk kecil dan sangat sederhana. Halte itu kemudian digantikan oleh Stasiun Weltevreden, yang dibuka pada tanggal 4 Oktober 1884. Sampai tahun 1906, merupakan stasiun pemberangkatan untuk tujuan Bandung dan Surabaya. Gedungnya mempunyai atap yang bertumpu pada bantalan besi tuang menurut rancangan SS (Staatsspoorwegen), demikian keterangan pada tahun 1881. NIS hingga saat itu tidak menempatkan atap-atap jenis tersebut, sementara SS telah menempatkannya di beberapa tempat.

Pada tahun 1917, setelah pengambil-alihan SS, stasiun itu diperbesar dan hampir 10 tahun kemudian mengalarni perubahan besar-besaran di mana tampak luar bangunan dengan gaya art-deco. Atap penutup diperpanjang pada tahun 1928 hingga ke sisi utara sepanjang 55 meter. Kemudian pada tahun 1937 stasiun itu diresmikan sebagai Stasiun Batavia Koningsplein dan kemudian bernama Gambir.

Kereta api

Kereta yang diberangkatkan dari stasiun ini antara lain :
Kereta Tujuan Stasiun Pemberhentian Kelas
Argo Bromo Anggrek Surabaya Pasarturi Cirebon, Pekalongan, Semarang Tawang Eksekutif Argo
Argo Dwipangga Solo Balapan Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta Tugu, Klaten Eksekutif Argo
Argo Lawu Solo Balapan Cirebon, Purwokerto, Kebumen, Yogyakarta Tugu, Klaten Eksekutif Argo
Argo Muria Semarang Tawang Cirebon, Tegal, Pekalongan Eksekutif Argo
Argo Parahyangan Bandung Purwakarta, Padalarang Eksekutif Argo
Argo Sindoro Semarang Tawang Cirebon, Tegal, Pekalongan Eksekutif Argo
Bima Surabaya Gubeng Via Yogyakarta Tugu Jatibarang, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta Tugu, Solo Balapan, Madiun, Jombang, Mojokerto Eksekutif
Cirebon Ekspres Cirebon dan Tegal Jatibarang, Cirebon, Babakan, Losari, Tanjung, Brebes, Tegal Eksekutif/Bisnis
Gajayana Malang Cirebon, Purwokerto, Gombong, Kutoarjo, Yogyakarta Tugu, Solo Balapan, Madiun, Kediri, Tulungagung, Blitar, Wlingi, Kepanjen Eksekutif
New Argo Jati Cirebon Jatibarang Eksekutif
Purwojaya Purwokerto dan Cilacap Cirebon, Purwokerto, Kroya, Cilacap Bisnis/Eksekutif
Sembrani Surabaya Pasarturi Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu, Bojonegoro, Lamongan Eksekutif
Taksaka Yogyakarta Cirebon, Ketanggungan, Prupuk, Purwokerto, Gombong, Kutoarjo Eksekutif
Bangunkarta Surabaya Gubeng Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Mojokerto Eksekutif

Jadwal Kereta api

Jadwal KA Stasiun Gambir (GMR) GAPEKA 2013
No KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
71 Purwojaya Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 00.59 -
41 Taksaka Malam Gambir (GMR) Eksekutif 03.52 -
9 Argo Dwipangga Gambir (GMR) Eksekutif 04.30 -
43L Bangunkarta Gambir (GMR) Eksekutif 04.43 -
35 Sembrani Gambir (GMR) Eksekutif 05.38 -
20 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif 05.39 05.45
3 Argo Bromo Anggrek Malam Gambir (GMR) Eksekutif 05.57 -
48 Cirebon Ekspres Cirebon (CN) Eksekutif/Bisnis - 06.00
31 Gajayana Gambir (GMR) Eksekutif 06.07 -
33 Bima Gambir (GMR) Eksekutif 06.24 -
72 Purwojaya Cilacap (CP) Eksekutif/Bisnis - 06.30
14 Argo Muria Semarangtawang (SMT) Eksekutif - 07.30
15L Argo Jati Jakarta Kota (JAKK) Eksekutif 07.43 07.49
19 Argo Parahyangan Gambir (GMR) Eksekutif 07.54 -
10 Argo Dwipangga Solobalapan (SLO) Eksekutif - 08.00
22 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif - 08.20
40 Taksaka Pagi Yogyakarta (YK) Eksekutif - 08.30
16L Argo Jati Cirebon (CN) Eksekutif 08.50 09.00
47 Cirebon Ekspres Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 09.10 -
2 Argo Bromo Anggrek Pagi Surabaya Pasar Turi (SBI) Eksekutif - 09.30
50 Cirebon Ekspres Cirebon (CN) Eksekutif/Bisnis - 09.45
21 Argo Parahyangan Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 10.20 -
49 Cirebon Ekspres Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 10.35 -
24 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif/Bisnis - 10.50
52 Cirebon Ekspres Tegal (TG) Eksekutif/Bisnis - 11.00
11 Argo Sindoro Gambir (GMR) Eksekutif 11.34 -
51 Cirebon Ekspres Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 12.50 -
54 Cirebon Ekspres Cirebon (CN) Eksekutif/Bisnis - 13.30
23 Argo Parahyangan Gambir (GMR) Eksekutif 14.54 -
26 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif - 15.35
7 Argo Lawu Gambir (GMR) Eksekutif 16.30 -
12 Argo Sindoro Semarangtawang (SMT) Eksekutif - 16.45
17 Argo Jati Gambir (GMR) Eksekutif 16.52 -
34 Bima Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif - 17.00
39 Taksaka Pagi Gambir (GMR) Eksekutif 17.18 -
18 Argo Jati Cirebon (CN) Eksekutif - 17.25
25 Argo Parahyangan Gambir (GMR) Eksekutif 17.27 -
44L Bangunkarta Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif - 17.45
1 Argo Bromo Anggrek Pagi Gambir (GMR) Eksekutif 17.58 -
28 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif - 18.05
53 Cirebon Ekspres Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 18.07 -
32 Gajayana Malang (ML) Eksekutif - 18.20
56 Cirebon Ekspres Tegal (TG) Eksekutif/Bisnis - 18.40
27 Argo Parahyangan Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 18.57 -
36 Sembrani Surabaya Pasar Turi (SBI) Eksekutif - 19.30
30 Argo Parahyangan Bandung (BD) Eksekutif/Bisnis - 19.40
8 Argo Lawu Solobalapan (SLO) Eksekutif - 20.20
42 Taksaka Malam Yogyakarta (YK) Eksekutif - 21.00
55 Cirebon Ekspres Gambir (GMR) Eksekutif/Bisnis 21.08 -
4 Argo Bromo Anggrek Malam Surabaya Pasar Turi (SBI) Eksekutif - 21.30
13 Argo Muria Gambir (GMR) Eksekutif 22.04 -
29 Argo Parahyangan Jakarta Kota (JAKK) Eksekutif 23.00 23.05

Peron Stasiun Gambir, bagian luar
Stasiun Gambir dilihat dari Monumen Nasional
Stasiun Gambir Sebelah utara

Situasi

Hingga 29 Juni 2011, Stasiun ini bukan pemberhentian bagi KRL Jabotabek kelas ekonomi yang juga melayani rute Jakarta. Pemberhentian terdekatnya adalah Gondangdia. Meskipun PT. KAI menerapkan sistem boarding pass, semua perjalanan KRL tidak berhenti di stasiun Gambir.
Stasiun ini terdiri dari tiga tingkat. Aula utama, loket, beberapa restoran dan toko, serta mesin ATM terdapat pada tingkat pertama. Tingkat kedua adalah ruang tunggu dengan beberapa restoran cepat saji dan kafetaria, sedangkan peron berada pada tingkat ketiga dan karena stasiun Gambir bersifat kelas stasiun besar, pengumuman memakai bahasa bilingual.






Jadwal Pembelian Tiket Kereta Api Lebaran 2014


Sebentar lagi udah bulan puasa lagi nih gan, buat agan2 yang ingin melakukan pembelian tiket KA lebaran 2014, nih sy kasih jadwalnya. jangan sampe kehabisan ya.

Jadwal Pembelian Tiket KA Lebaran 2014


Jadwal Berangkat -------- Jadwal Beli
22-Jul-2014 -------- 23-Apr-2014 jam 00:00
23-Jul-2014 -------- 24-Apr-2014 jam 00:00
24-Jul-2014 -------- 25-Apr-2014 jam 00:00
25-Jul-2014 -------- 26-Apr-2014 jam 00:00
26-Jul-2014 -------- 27-Apr-2014 jam 00:00
27-Jul-2014 -------- 28-Apr-2014 jam 00:00
28-Jul-2014 -------- 29-Apr-2014 jam 00:00
29-Jul-2014 -------- 30-Apr-2014 jam 00:00
30-Jul-2014 -------- 01-May-2014 jam 00:00
31-Jul-2014 -------- 02-May-2014 jam 00:00
01-Aug-2014 -------- 03-May-2014 jam 00:00
02-Aug-2014 -------- 04-May-2014 jam 00:00
03-Aug-2014 -------- 05-May-2014 jam 00:00

Buat juragan2 yang mau Pesen tiket, sekarang di permudah dengan pemesanan dari Alfamart, Indomart, 7eleven, Alfamidi, Tiket.com, dan web kereta-api.co.id tentunya. Batas pengambilan 1 jam sebelum keberangkatan ya.

Kalo agan2 kehabisan tiket kereta api, saran saya ikut mudik bareng aja gan naik bus, selain gratis biasanya dapet uang dan snack juga loh...

Kamis, 03 April 2014

Kereta api Cirebon Ekspress


Cirebon Ekspress adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon di Jawa dengan jurusan stasiun Gambir - stasiun Cirebon sampai Stasiun Tegal. Kereta api Cirebon Ekspres diluncurkan pada tanggal 29 November 1989. Pada awalnya produk ini didesain untuk melayani koridor Cirebon - Jakarta. Perjalanan sejauh 219 km ditempuh dalam waktu 3 jam dan hanya berhenti di stasiun Jatibarang.

Layanan

Pada awalnya kereta api Cirebon Ekspress menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 5 (lima) kereta api per hari dari arah stasiun Cirebon menuju stasiun Gambir dan sebaliknya.Sejak 25 Juli 2007, satu rangkaian Cirebon Ekspres diperpanjang rutenya sampai Tegal.
Satu rangkaian lagi direncanakan pula untuk diperpanjang rutenya sampai Ciledug di petak Cirebon-Purwokerto. Walaupun sempat dibuat jadwalnya (bahkan sempat dipampangkan di Stasiun Ciledug), namun kemudian perpanjangan rute ini dibatalkan.
Mulai tahun 2009 kereta api Cirebon Ekspress ini yang biasa melayani rute Cirebon-Jakarta pergi pulang, sekarang dilanjutkan hingga sampai stasiun Tegal. Dari 5 kali jadwal pemberangkatan, Cirebon Express hanya 2 kali perjalanan dari Tegal ataupun Jakarta.

Jadwal pemberangkatan Cireks

Kelas Bisnis, Eksekutif

Kelas Bisnis

  • Interior : Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi isolasi panas tidak mudah terbakar
  • Tempat Duduk :
    1. Kapasitas 64 tempat duduk perkereta
    2. Reversing seat system
    3. Desain ergonomis
  • Pintu Ruangan : Sistem geser manual
  • Jendela : Kaca tetap dupleks dapat dibuka bagian atas, lapisan isolator panas
  • Penyegar Ruangan : AC
  • Jenis Bogie : K5/TB.398 dengan sistem suspensi dobel : rubber pad dan coll spring serta bolster anchor dan vertical shock absorber (meredam goncangan)
  • Fasilitas Keselamatan : Tabung pemadam kebakaran, emergency brake
  • Fasilitas Lainnya : Toilet
  • Type : Bisnis

Kelas Eksekutif

  • Interior : Desain disesuaikan dengan aspek estetika, keselamatan & kenyamanan, dilengkapi dengan peredam suara & isolasi panas tidak mudah terbakar
  • Tempat Duduk :
    1. Kapasitas 50 tempat duduk perkereta
    2. Reclining & revolving seat system
    3. Dilengkapi dengan meja statis dan sandaran kaki
    4. Desain ergonomis
  • Pintu Ruangan : Sistem geser otomatis
  • Jendela : Kaca tetap dupleks, lapisan laminasi isolator panas dilengkapi dengan tirai
  • Penyegar Ruangan : 2 set Air Conditioner (AC) per kereta temperatur 21-26­­o C
  • Jenis Bogie : K5/TB398 dengan system suspensi ganda: rubber pad dan coil spring serta bolster anchor dan vertical shock absorber (meredam goncangan).
  • Fasilitas Keselamatan : Tabung pemadam kebakaran, emergency brake
  • Fasilitas Lainnya : Toilet
  • Type : Eksekutif

 

Tarif

Tarif kereta api Cirebon Ekspres dengan tujuan Stasiun Tegal, Stasiun Cirebon, Stasiun Jatibarang menuju Stasiun Gambir dan sebaliknya:
  1. Rp 160.000 s/d 190.000 Untuk Kelas Eksekutif dan
  2. Rp 90.000 s/d 140.000 Untuk Kelas Bisnis.



Kereta api Argo Bromo Anggrek


Kereta api Argo Bromo Anggrek adalah kereta api kelas eksekutif argo tertinggi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) dari dan ke Stasiun Surabaya Pasar Turi (SBI).
Kereta api Argo Bromo Anggrek merupakan kereta api yang terkenal dengan satu-satunya rangkaian kereta yang memiliki Kereta Spesial dengan Bogie K9 dan merupakan kebanggaan Daop VIII Surabaya. Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 725 km selama 9 jam. Kereta api Argo Bromo Anggrek membawa 5-7 rangkaian kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek dan sepanjang perjalanan kereta api Argo Bromo Anggrek hanya berhenti di Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan (untuk perjalanan pada pagi hari), dan Stasiun Cirebon

Pengoperasian

Kereta api Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan dari kereta api Argo Bromo JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Dalam Perkembangannya, kereta api ini hanya berhenti di stasiun Cirebon dan Semarang Tawang. Dari Jakarta Gambir, kereta api ini diberangkatkan pukul 09.30 dan 21.30 serta sampai di Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 19.11 dan 07.11, sedangkan dari Stasiun Pasar Turi, kereta api ini diberangkatkan pukul 08.15 dan 20.15 dan sampai di Stasiun Jakarta Gambir pukul 17.58 dan 05.57.

Jadwal Kereta api Argo Anggrek 

 

Etimologi

Nama Argo Bromo diambil dari nama gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual kultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domestik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan paduan warna setangkai bunga anggrek.

Fasilitas

Kereta api Argo Bromo Anggrek menyediakan sarana hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video (Show On Rail). Selain sarana hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke. Semua ini sengaja didesain untuk membuat penumpang seolah-olah berada di dalam hotel berjalan, sehingga perjalanan bersama Argo Bromo Anggrek diharapkan dapat menghemat biaya akomodasi hotel dan setibanya di tujuan dalam kondisi yang segar.
Sejak Desember 2010, rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek diganti dengan rangkaian kereta api Sembrani kelas eksekutif (seperti) pesawat dan kereta api lain kelas eksekutif argo standar (K1) karena rangkaian kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (K9) yang mana warna eksteriornya putih bergaris ungu sedang direnovasi di INKA Madiun. Saat ini rangkaian kereta kereta api Argo Bromo Anggrek memiliki eksterior putih dan bergaris hijau sepanjang rangkaian dan di bagian samping bodinya ada tulisan 'GO GREEN'. Rangkaian kereta ini di design oleh PT INKA (Industri Kereta Api), dan nanti akan siap menghiasi panorama alam Pulau Jawa bagian utara.
Rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek terdiri dari 5-8 kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (K9), 1 kereta makan kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (KM), dan 1 kereta pembangkit (P). Kereta ini paling mewah di kalangan Kereta jurusan jauh milik indonesia (Bukan kereta Wisata. Tapi kereta jurusan jauh)

Insiden

  • Pada tahun 2005, sebuah kereta makan kereta api Argo Bromo Anggrek ludes terbakar.
  • Kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta api Senja Utama Semarang pada pukul 03.00 WIB di Stasiun Petarukan, Jawa tengah. Kereta 6 dan 9 hancur berantakan. Jumlah korban 33 tewas, 26 luka parah. Penyebab terjadinya kecelakaan masih dalam penyelidikan.
  • Tanggal 16 Desember 2010, Kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak pelajar sekitar pukul 10.00 di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. 3 Tewas.
  • Tanggal 16 November 2012, Kereta api Argo Bromo Anggrek anjlok di dekat Stasiun Bulakamba, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Jalur utara tersendat, beberapa kereta dialihkan lewat jalur cirebon-prupuk. KA Argo Bromo Anggrek anjlok di desa Pebatan, Wanasari, Brebes.

Galeri

 







Rabu, 02 April 2014

Terowongan Kereta Api Notog

Terowongan Notog adalah terowongan kereta api di timur Stasiun Notog, termasuk wilayah Notog, Patikraja, Banyumas. Terowongan ini dibangun pada tahun 1914-1915 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staats Spoorwegen (SS), bersamaan waktu dengan Terowongan Kebasen. Terowongan Notog merupakan terowongan lengkung, yakni jalur kereta apinya berbelok.Kemungkinan jika Jalur ganda Cirebon-Kroya sudah aktif, maka kemungkinan terowongan ini akan dinonaktifkan dan rel akan memutari gunung yang ditembus terowongan ini.

Data teknis 

BH 1440
Panjang: 260 m
Tahun pemasangan: 1915
Letak: Km 359+412

Proses pembangunan terowongan Notog, 1914 - 1915










  
Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain.

Kereta kecepatan tinggi

Kereta kecepatan tinggi adalah transportasi massal dengan menggunakan rel dengan kecepatan di atas 200 km/jam (125 mil/jam).
Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan dengan kecepatan antara 250 km/jam (150 mil/jam) sampai 300 km/jam (180 mil/jam). Meskipun rekor kecepatan dunia untuk kereta beroda dipecahkan pada tahun 1990 oleh kereta Perancis TGV yang mencapai kecepatan 515 km/jam (320 mpj), sedangkan kereta maglev eksperimen Jepang telah mencapai kecepatan 581 km/jam.

Sejarah

Jalur rel adalah jenis pertama transportasi masal, dan sampai penemuan mobil di awal abad 20, memiliki monopoli transportasi di darat. Masa setelah Perang dunia II, peningkatan dalam bidang mobil, jalan layang, dan pesawat membuat transportasi menjadi lebih praktis. Di Eropa dan Jepang menekankan pengembangan rel setelah masa perang. Di A.S., pengembangan ditekankan ke jalan jalur cepat dan bandar udara.
Di Jepang dengan nama Shinkansen, pengembangannya dimulai pada tahun 1956 dan jalur pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 yang menghubungkan Tokyo-Osaka bertepatan dengan Olimpiade Tokyo. Jalur ini juga menerima sukses secara langsung, dalam waktu 3 tahun dia telah melayani 100 juta penumpang.
Di Eropa ada 2 negara yaitu Perancis dan Jerman. Di Perancis dengan nama TGV, rencana awal telah dimulai sejak 1960an, namun menghadapi tantangan sampai jalur pertama dibuka pada 27 September 1981 yang menghubungkan Paris-Lyon. Sedangkan di Jerman dengan nama ICE, pengembangan dimulai pada tahun 1982 dan jalur pertama dibuka tahun 1991 yang menghubungkan Hamburg-Frankfurt-München.
Kereta kecepatan tinggi dikembangkan untuk memenangkan kembali pengguna rel yang telah menggunakan alat transportasi lain.

Kereta kecepatan tinggi vs. mobil atau pesawat

Kereta Kecepatan Tinggi berteknologi Shinkansen (seperti KRL).
Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu kemacetan, atau batas kapasitas. Bandar udara memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada jam sibuk, dan juga jalan tol. Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang besar dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua tranportasi di atas. Sebelum perang dunia II kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang terbatas.

Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan automobil karena dia dapat bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan tidak usah disetir. Untuk jarak yang relatif dekat, sekitar atau kurang dari 650 km (400 mil), kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat, karena dia tidak membutuhkan waktu cek masuk yang lama, yang menang atas kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat. Kereta juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari transportasi udara.

Target tujuan untuk kereta kecepatan tinggi


KRL dari Stasiun Bogor hendak berangkat menuju Jakarta, 1994. Merupakan kereta yang cukup cepat di Indonesia pada jamannya.

Teknologi

Banyak teknologi di belakang kereta kecepatan tinggi merupakan peningkatan dari teknologi yang sudah ada. Rekor kecepatan 574,8 km/jam dipegang oleh TGV.

Strategi pembangunan

Di Perancis, biaya pembuatan dapat ditekan rendah dengan menggunakan kemiringan bertingkat, daripada membangun terowongan. Untuk membangun rel yang lurus, pembelian tanah memang agak mahal, namun juga garis lurus dapat mempersedikit bahan yang digunakan dan biaya operasi dan perawatan dapat ditekan juga.

Source : Wiki Indonesia

Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.
Sejak Juni 2013, museum ini ditutup total untuk renovasi besar-besaran, setelah penghentian operasional kereta wisata sejak pertengahan 2012. Tidak ada informasi yang jelas dari pihak PT KAI, kapan museum ini dibuka kembali.

Bangunan dan Lokasi

Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa dibangun di atas tanah 127.500 m². Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.
Willem I Stasiun Kereta Api awalnya titik pengangkutan antara 8 ½ 4ft di (1435 mm) cabang rel dari Kedungjati di timur laut dan 3ft 6in (1067 mm) baris rel selanjutnya menuju Yogyakarta melalui Magelang dari arah selatan. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya dibangun stasiun kereta api untuk mengakomodasi ukuran yang berbeda.
Museum kereta api Ambarawa kemudian didirikan pada tanggal 6 Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap yang kemudian datang ke akhir masa pemanfaatan kembali ketika 3ft 6in (1067 mm) jalur rel kereta api dari Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini merupakan museum terbuka yang terdapat di samping stasiun asli.

Jalur Kereta Api

Jalur rel 3ft 6in (1067 mm) menuju Yogyakarta (disebut 'selatan' meskipun sebenarnya membentang melewati sekitar dari selatan ke barat melalui Ambarawa) adalah hal menarik karena berisi bagian dari rak gigi rel kereta api antara Jambu dan Secang, satu-satunya yang masih beroperasi di Pulau Jawa. Jalur di luar Bedono ini ditutup pada awal tahun 1970 setelah rusak akibat gempa, namun juga telah kehilangan sebagian besar lalu lintas penumpang dikarenakan untuk jalan paralel untuk bis. Jalur dari Kedungjati (disebut 'utara' karena tujuan akhirnya adalah Semarang, meskipun sebenarnya berjalan dari timur yang awalnya dari Ambarawa) mampu bertahan sampai pertengahan 1970-an tapi terlihat lalu lintas yang sangat sedikit akhirnya, juga dikarenakan jauh lebih cepat untuk bepergian secara langsung dengan jalan raya menuju Semarang. Kehadiran jalur rak berarti bahwa ada kemungkin lalu lintas dari Semarang ke Yogyakarta tidak pernah cukup sering.

Wisata

Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari Museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 KM dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.
Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.
Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang. Harga sewa kereta Rp3.000.000.

Koleksi

Museum mengoleksi 21 lokomotif uap. Saat ini terdapat 3 lokomotif yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon antik, peralatan telegram morse, bel antik dan beberapa perabotan antik.

Beberapa lokomotif uap adalah 2 unit kelas B 25 (Esslingen 0-4-2RT) yaitu B 2502 dan B 2503 (2 dari 3 unit lokomotif yang tersisa; lokomotif ketiga, B 2501 dimonumenkan di Monumen Palagan Ambarawa). Dahulu, terdapat loko uap kelas E 10 (Esslingen 0-10-0RT), bernomor E 1060 yang semula dikirimkan ke Sumatera Barat pada tahun 1960 untuk menarik kereta api batubara, tetapi kemudian dibawa ke Jawa, dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C 1218 yang dihidupkan kembali pada tahun 2006 setelah lama disimpan di Cepu, kemudian direlokasi ke Ambarawa tahun 2002. Namun, lokomotif E 1060 dipulangkan kembali ke Sawahlunto sedangkan lokomotif C1218 dibawa ke Surakarta dijadikan kereta wisata Jaladara. Baru-baru ini museum ini dapat lokomotif diesel hidrolik D 300 23 yang berasal dari dipo lokomotif Cepu yang dipindah ke dipo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober 2010. Lokomotif uap B 5112 yang buatan pabrik Hanomag, telah berhasil dihidupkan kembali setelah 30 tahun mati. Museum Ambarawa juga mempunyai beberapa koleksi baru seperti kereta kayu CR dari Madura, kereta kayu dari Kebonpolo, Magelang, NR kayu dari Balai Yasa Yogyakarta, gerbong GR dari Balai Yasa Manggarai, dan lain-lain.

Galeri

Loko uap B 2503 mengisi air di Bedono


Lokomotif B51 12 yang saat ini berada di depo Ambarawa untuk dihidupkan kembali


Lokomotif B5112 sedang menjalani test run Ambarawa-Tuntang pp.

Lokomotif Uap C1507 yang dipajang didepan Museum.
Lokomotif Uap B2502, salah satu dari dua lokomotif yang masih aktif dan merupakan salah satu di antara tiga yang tersisa di dunia.
Lori wisata Ambarawa-Tuntang.
Kereta wisata Ambarawa-Tuntang.

Kereta wisata Ambarawa-Bedono.

Source : Wiki Indonesia

Canggihnya kereta api bandara Kuala Namu, Medan

Sejumlah penumpang menaiki kereta api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta Api Indonesia (KAI) Medan, Sumut, Kamis (27/3). Kereta api yang terdiri dari empat rangkaian kereta eksklusif berkapasitas 172 tempat duduk tersebut melayani perjalanan Medan-Kualanamu dengan 36 jadwal perjalanan pergi- pulang (pp) setiap harinya dengan waktu tempuh sekitar 37 menit.

Sejumlah penumpang berjalan keluar dari kereta api di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3).

Seorang calon penumpang membeli tiket kereta api melalui mesin e-Ticketing yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta Api Indonesia (KAI) Medan, Sumut, Kamis (27/3).

Sejumlah calon penumpang membeli tiket kereta api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta Api Indonesia (KAI) Medan, Sumut, Kamis (27/3).

Sejumlah calon penumpang melakukan registrasi tiket pesawat sebelum naik kereta api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta Api Indonesia (KAI) Medan, Sumut, Kamis (27/3).
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju peron kereta api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta Api Indonesia (KAI) Medan, Sumut, Kamis (27/3).

Sejumlah calon penumpang berjalan memasuki kereta api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta Api Indonesia (KAI) Medan, Sumut, Kamis (27/3).

Suasana Bandara Internasional Kualanamu yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api Bandara di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). Bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta ini dilengkapi dengan landasan pacu berukuran 3.750 m x 60 m, terbentang di atas lahan seluas 1.365 hektar yang berjarak sekitar 39 km dari Medan, Sumatera Utara dan resmi beroperasi mulai 25 Juli 2013.

Sejumlah orang berjalan di kawasan Terminal Keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3).

Sejumlah calon penumpang melakukan registrasi tiket pesawat ke bagian Check In di Terminal Keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kiri) didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono (keempat kiri), Menhub E.E. Mangindaan (kedua kiri) dan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho (kiri) berjalan menuju kereta api bandara di Stasiun Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3). Selain Bandara Internasional Kualanamu, Presiden Yudhoyono juga meresmikan lima bandara lainnya secara simbolis yakni Bandara Sultan Syarif II Pekan Baru, Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, Bandara Pekon Serai di Bandar Lampung, Bandara Pagar Alam di Palembang dan Bandara Muara Bungo di Jambi serta meresmikan Geopark Kaldera Danau Toba.

Sejumlah penumpang berjalan keluar dari kereta api di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3).

Sejumlah penumpang berada di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis (27/3).


ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/mes/Asf/14. 
Source : Yahoo.co.id

Galeri Kereta Railink

 
Rangkaian KA Bandara Kuala Namu tampak dari samping. Kereta yang mulai beroperasi 25 Juli 2013 buatan pabrik Woojin Industrial System Co.Ltd asal Korea Selatan (Korsel).

Rangkaian KA Bandara Kuala Namu saat meninggalkan Stasiun Kota Medan menuju Stasiun KNIA.

Rangkaian KA Bandara Kuala Namu saat berada di Stasiun Kota Medan.


Keluar dari area kedatangan, masih di komplek bandara terdapat stasiun kereta api bandara Kuala Namu